Selamat Pagi (Selalu saya ucapkan walau kondisi malam)
Salam Sejahtera
Asalamualaikum Wr. Wb.

Kali ini, postingan saya terinspirasi dari mengamati aktivitas-aktivitas teman-teman Fb saya, dimana diantaranya menunjukan gejala-gejala aneh dan agak belebih lebihan. Seperti penulisan status Fb yang mulai mengindikasikan membutuhkan perhatian hingga perubahan-perubahan dalam Fbnya dalam hal Photo Profilenya hingga Photo Cover jika teman saya adalah pengguna Fb Timline.

Hasil pengamatan saya, saya kaitkan pada beberapa teori mengenai Psikologi sosial, dan hasil keputusan saya adalah teman-teman saya yang demikian di Facebook adalah teman-teman saya yang kesepian, mengapa?

Didalam sebuah buku Psikologi sosial yang pernah saya baca,  menjelaskan bahwa :
manusia individu terbagi menjadi 2

1.  Manusia Individu (Tak memiliki teman) karena keinginannya memang butuh waktu untuk sendiri, jika dia sendirian (menjadi manusia individu) maka hal ini adalah sebuah keberhasilan
2. Manusia Individu (Tak memiliki teman) karena bukan keinginannya, karena padahal dia butuh kebersamaan, jika dia sendirian (menjadi manusia individu) maka hal ini adalah sebuah kegagalan

Penjelasannya adalah :

Poin 1 :
tak bisa kita sebut sebagai kesepian karena merupakan harapannya, manusia ini dia tidak kesepian


Poin 2:
bisa kita sebut sebagai seorang yang kesepian, karena selalu berharap orang-orang selalu disekitarnya maka dia adalah manusia kesepian

Dewasa ini banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menghindari rasa kesepian itu, namun cara-cara tersebut tidak berhasil mengatasi kesepian itu untuk tidak hadir kembali ia hanya mengatasi supaya rasa kesepian bisa hilang, namun tidak mencegahnya. 

Mengacu pada teori psikologi sosial disebutkan diatas, hal yang sangat harus kita lakukan adalah dengan menumbuhkan pikiran bahwa kita adalah makhluk individu. Kita memang membutuhkan mereka, namun tanamkan bahwa orang-orang yang berada di sekitar kita adalah orang-orang yang sibuk dan tidak memiliki waktu untuk selalu memperhatikan kita. DIJAMIN SUKSES MENCEGAH KESEPIAN.

Disamping hal itu (mencegah kesepian) dengan teori yang kita gunakan, ketika kita memiliki orang-orang yang perhatian pada kita, maka kita akan memiliki pemikiran untuk menghargai usahanya memperhatikan kita dengan selalu memberikan respon yang positif disetiap peristiwa yang kita lakukan dengan orang-orang tersebut, hingga hubungan yang dibina akan terus berjalan dan berkembang secara apa adanya, tidak dibuat buat (mencari perhatian) dan hubungan yang dibina akan terjaga keharmonisannya.

Sekian

Semoga menginspirasi

Selamat Pagi (Selalu saya ucapkan walau kondisi malam)
Salam Sejahtera
Asalamualaikum Wr. Wb.

Karena merekalah aku sanggup berbicara dan memulai semua dalam menjalani hidup.

  1. banyak2 bersyukur ,bdoa,berenti nanges kan org tua...boleh d tangis kan pas wisuda..merantau yg bnr.umur 20 la tuo itu,la biso ambil keputusan untk masa depan.Hajar bae dunia ini,akhiri d akhirat.good luck lor __ ( pahlawan bertopeng )

  2. aktif di Rohis lagi ya.. ane butuh orang2 seperti antum,, syukron,,

  3. Met milad. semoga apa yang dicitakan bisa tercapai. by the way,gue masih 19 lho <-- engga penting.

  4. ARDI dalam melangkah nggak perlu ragu2, jalani apa yang ada di dpn mata kita dengan penuh kesungguhan dan kejujuran merupakan modal utama dalam hidup, semangat, semangat, semangat.......]

  5. Ok. Ardiansyah Hamba Allah yang selalu ingat dan taat kepadaNya,
    Hidup ne smakin hari bagaikan mimpi yang berlalu begitu cepat dan ingat masa-masa lalu sebagai mimpi dari tidur kita semalam..

    mulai sekarang bangun dari mimpi..
    berangkat menuju dimana tempat dan arah dan tujuan mu yang sesungguhnya ingin kau capai..
    yah,,..
    tak lepas dari do'a selalu kepadaNya..

    cumah itu di yang pacak ku sampaian ..
    sory yo men kurang kena di ati..
    :-)­ ­



    1. biarkan Hati mu yang menerjemahkannya!
      :-D

  6. usia,,,,,,,


    SEberapa usia kita,, itu sebenarnya tidak penting,,
    krn yang tepenting, seberapa besar kita memanfaatkan waktu usia untuk kebaikkan diri, sesama dan TUHAN....

    20 Tahun,, hem,, waktu yang tidak perlu dihiraukan, krn yang terpenting,,, menigkatkan ingatan terakhir kapan kita berbaik hati pada pribadi kita, sebagai kekasih ALLAH yang kecil, Berharap izin dapat melakukan kebaikkan BESAR,,,,,,,

terimakasih atas semuanya, semuanya sangat bermanfaat untuk saya yang lalu dan yang akan depan. karena kepedulian anda pada saya adalah ketulusan dalam arti hubungan yang sebenarnya. :D



Selamat Pagi (Selalu saya ucapkan walau kondisi malam)
Salam Sejahtera
Asalamualaikum Wr. Wb.

Saat ini saya sudah menginjak usia 20 tahun, bukan kecil lagi bukan?
namun dengan angka tersebut membuat saya semakin terus ingin memperbaiki diri
namun sulit jika saya mencari cari seluruh kesalahan atapun hal hal yang orang lain anggap itu tak baik untuk saya

sehingga saya berinisiatif untuk membuat postingan ini
meminta semua saran dan masukan, kritik, sangat saya harapkan

semoga di usia ini saya semakin menjadi manusia yang lebih bermanfaat dan sadar akan adanya Dia

*Tuliskan komentar teman, kritiklah saya sebanyak mungkin dan apa yang ada dalam pikiran teman, teman tak harus menampilkan identitas namun juga saya tak melarang jika teman menuliskannya

Terimakasih banyak teman atas semua perhatiannya pada saya selama ini 
Saya mohon maaf yang sebesarnya, saya melakukan banyak kesalahan yang terkadang tak pernah saya ketahui


Hanya itu yang bisa saya sampaikan

Masukan Komentar (kritik, saran, motivasi atau apalah ) saya harapkan.


Selamat Pagi (Selalu saya ucapkan walau kondisi malam) 
Salam Sejahtera 
Asalamualaikum Wr. Wb.

Saat saya menulis tulisan ini, saya sedang didalam sebuah kereta api Limex Sriwijaya dari tanjung karang (lampung) menuju kertapati (palembang), namun tujuan saya adalah kota kelahiran saya yakni prabumulih, saya terpaksa harus tetap terjaga karena berhubung saya paling tua dalam perjalanan ini dan juga saya adalah kakak dari kedua dik tingkat kampus saya, Ayu dan Nanda.

Didalam kereta ini pikiran saya melayang entah kemana terkadang menghayal seolah takut akan terjadi suatu hal yang membahayakan hingga bermimpi suatu saat bisa menggunakan kereta dinegara tetangga jepang.

Sesekali terkadang saya menengok kearah luar, terkadang melihat putaran jam dan terkadang iseng buang air kecil sembari membuka pintu kereta ketika ia berhenti. Cukup banyak aktivitas saya didalam kereta ini hingga akhirnya dengan kepercayaan yang tinggi saya merencanakan pembuatan tulisan ini.

Melihat lihat kondisi kereta yang saya tumpangi kali ini nampaknya sangat berbeda dari beberapa kereta yang pernah saya tumpangi didalamnya enak, adem (pas dengan suhu kamar), ada selimut jika saya merasa kedinginan dan juga ada bantal jika saya merasa kurang empuknya kursi dari kereta, seketika saya ingat beberapa kereta yang pernah saya tumpangi
Sempat tadi saya menerima tawaran dari seorang pria dan wanita yang menggunakan kostum dan cara yang sama mereka menawarkan makanan dan minuman kepada saya dan adik adik saya namun sacara releks saya bertanya:

Maaf mbak, makanannya bayar atau fasilitas kereta ya ???

Dengan lagat dan nada yang agak tinggi akhirnya dia menjawab :

Ya, bayarlah pak.

Seketika hilang semua penawaran yang ia berikan pada saya, yang tadinya tampangnya seperti bidadari yang sedang menemukan selendang kini berubah menjadi seorang penembak yang kehilangan mangsanya. (#hahahaha ada ada saja)

Namun saat saya sedang menulis ini harapan saya adalah si wanita dan pria itu kembali 
menwarkan kepada saya maka saat ini saya akan dengan senang hati dan penuh dengan rasa siap untuk memesan karena perut dan mulut saya membutuhkan sesuatu yang untuk diolah sedang adik adik saya tetap menikmati mimpi mereka bertemu dengan keluarga mereka disana dan perut saya tetap tak bisa kompromi

Waktu menunjukan pukul 02.43 WIB, saya bingung untuk melanjutkan tulisan ini, kecuali saya menengok kesebelah kanan kembali melihat kedua adik tingkat saya yang sedang tertidur pulas, melihat wajah mereka berdua saya seolah memiliki rasa bangga yang mendalam ketika menulis ini, teringat awal keberangkatan kami dari terminal tanjung priuk dengan menggunakan bus primajasa, mendarat di merak, membeli tiket kapal, dalam perjalanan bakauhuni, perjalanan menuju stasiun tanjung karang menggunakan jasa angkutan mobil travel, hingga didalam kereta ini

Berbicara perjalanan kami, saya jadi teringat pada salah satu teman saya, yang juga satu perjalanan dengan kami,  yang kami terpaksa berpisah di stasiun karena dia akan menuju ke rumahnya di waykandis, tanjung penang. Namanya anton (pasti rekan rekan sudah tahukan siapa dia), awalnya rencana saya adalah saya akan menginap dirumah anton, namun berubah menjadi kami bertiga akan mampir sejenak dirumah anton,  namun terkahirkalinya berubah kami langsung menuju stasiun (maaf ya ton)

Namun syukurlah pengambilan keputusan itu tepat, buktinya kami tiba disana pukul 19.30 dan tiket ketika saya membelipun sudah dalam masalah (hanya tersisa 4 tiket saja) sedang kami bertiga itupun kami mendapatkan tempat paling belakang dari gerbong eksekutif 1/ 1A 1B 1C, dan kursi 1D ditempati oleh ibu yang bersamaan membelinya dengan saya.

Saya jadi empaty kepada bapak dan ibu yang berada dibelakang saya saat antrian pembelian tiket tadi, kasihan mereka tidak bisa langsung melakukan perjalanan menuju tempat mereka karena kereta sudah penuh, tapi saya kembali tenangkan semua. Bahwa

Setiap apa yang terjadi dalam hidup ini
Allah SWT lah yang maha mengatur segalanya

jadi kita tidak usah hawatir ataupun takut dengan kejadian kejadian pada kita karena setiap hembusan nafas kita pun allah sudah mengaturnya, hmm jadi ingat nasihat saya pada adik tingkat saya nanda saat kami usai melaksanakan shalat isya dan maghrib yang sudah dijama’ dan kodo karena dia terlihat begitu hawatir dan cemas (#maaf ya dek).

Akhirnya waktu menunjukan pukul 3.01 WIB, kami tiba di baturaja dan artinya setelah ini kami tiba di prabumulih artinya tulisan saya harus saya akhiri disini.
Prepare pendaratan kami. 

Sekian
Semoga menginspirasi.

Selamat Pagi (Selalu saya ucapkan walau kondisi malam) 
Salam Sejahtera 
Asalamualaikum Wr. Wb.



Kata kata inilah yang terus terngiang hari ini, semenjak kehadiran saya di salah satu Universitas terhormat dinegeri ini. Universitas Indonesia, depok. Sungguh aura yang dimunculkan oleh universitas ini membuat mata saya yang baru saja turun dari kereta tepat di statsiunnya tak berhenti memendang kesana dan kemari. 

Sebuah kesibukan para generasi penerus yang sangat jauh dari aroma hiburan ataupun hiruk pikuk kesibukan di jakarta. Para pejalan yang begitu dihormati dengan trotoarnya yang besar, pengendara mobil yang sopan yang selalu mendahulukan penyebrang.

Sesampainya diseberang. saya dan rekan rekan bertanya pada bapak bapak pengaman yang sedang duduk duduk menikmati sejuknya universitas ini penuh dengan rindangan pohon nan hijau. Dengan penuh keantusiasan dan rasa menghargai dia menunujukan arah kemana saya dan rekan rekan harus menuju. Naik bus jurusan Politeknik. Begitu jawabnya.

Akhirnya kembali saya dan rekan rekan menuju halte bus yang dimaksud. Belum sempat satu menit saya duduk di salah satu halte bus disana saya sudah disapa salah satu mahasiswa disana, dan menanyakan arah tujuan saya, lalu obrolan pun mulai terjadi, namun tidak terjadi cukup lama karena dia hanya sebatas bertanya dan kembali duduk manis ditempatnya. 

Ada juga mahasiswa dengan perawakan yang agak besar berbaju warna ungu bertanya kepada saya gedung sekretariatan mapala namun karena saya juga tidak mengetahui akhirnya saya saran kan ia untuk betanya juga kepada pak pengamanan tempat saya bertanya tadi.
Satu bus lewat, namun bus ini bukan bus yang akan kami tumpangi. Bus tersebut kelihatannya enak untuk ditunggangi dengan konsep tempat duduk yang mirip dengan busway (berhadapan antara tempat duduk kiri dan kanan, dengan kondisi tengah yang sengaja kosong untuk penumpang yang berdiri jika tempat duduk habis) dan kondisi bus yang nampaknya prima dan lembut serta pelan pergerakannya selain itu juga dia memiliki AC didalamnya jadi suhu didalam bus bisa diatur sesuai dengan kondisi suhu yang ada.

Berkaitan dengan bus tersebut saya lupa satu kata yang keluar dari dari bapak pengaman bahwa busnya Gratisan. Hmm (saya semakin menggelanggelangkan kepala) ini yang disebut dengan pelayanan sempurna. 15 menit kemudian saya sudah sangat sering melihat bus ini mondar mandir mengantar dan menjempu siapa saja yang ingin menunggangi nya. Saya melirik kembali mebaca sebuah tulisan disana :

Let use public tranportation ..... (untuk kata selanjutnya saya lupa)

Jika ajakan dengan kata seperti ini, melihat kondisi bus nya dan fasilitas serta pelayanannya saya bisa pastikan akan lebih banyak yang akan menggunakan bus ini ketimbang menggunakan kendaraan pribadinya.

Ini adalah salah satu program pemerintah jakarta, namun sayangnya beberapa unsur yang ada pada bus Univesrsitas Indonesia tidak mereka miliki dalam pencanangan tersebut nampaknya mereka harus melakukan studi banding di universitas ini. (ya kah ??). bagaimana tidak begitu banyak kejadian didalam kendaraan umum yang ada dijakarta membuat resah penggunanya seperti pelecehan seksual, pemerkosaan (maaf), hingga desak desakan tak kalah serunya antrian BLT atau Beras murah itu. Hmm bikin nafas mau berhenti. Jauh pikiran saya melayang. Tiba tiba renungan saya melayang dengan tiba tiba.

Bus politeknik pun tiba, namun sayangnya bus ini sangat berbeda dengan bus sebelumnya, bus ini tidak berisikan kursi sama sekali kecuali dibagian belakang dan untuk sang supir namun pikiran saya kembali positif karena ini khusus politeknik dan mereka sering mengguanakan alat alat yang besar saya yakin kan jika bus ini digunakan untuk membawa peralatan peralatan itu buktinya sesampainya di tujuan saya Gedung A. Saya melihat ada banyak bus yang memilki tempat duduk namun yang ini lebih mirip dengan bus metro mini yang pernah saya tumpangi di jakarta.

Sekian
Semoga menginspirasi.

Selamat Pagi (Selalu saya ucapkan walau kondisi malam) 
Salam Sejahtera 
Asalamualaikum Wr. Wb.

Sekitar satu minggu yang lalu saya bersama keluarga kecil dan baru saya (Rafli, Evan, Nanda, Dhony. Sayang peby dan Ayu tidak ikut) jalan-jalan kebeberapa mall megah dan besar di jakarta sebagai penghujung dari ujian akhir semester kami di kampus yang memakan waktu sekitar 2 minggu untuk melakukan itu semua. 

Awalnya rencana perjalanan ini sangat tidak ada rencana sama sekali dari kami apalagi kami disibukan dengan persiapan persiapan menghadapi UAS tapi dipenghujung UAS kami maka terciptalah ide dari salah satu saudara saya Dhony jika dia mengajak untuk jalan kebebrapa mall dijakarta, akhirnya keputusannya adalah kami menuju Mall Taman Anggrek (MTA) dan Central Park yang posisinya sangat jauh dari keberadaan kami yang berada di jakarta utara, Sunter jika menggunakan kendaraan Umum Busway.

Tepat pukul 14.00 WIB bunuh diri itu dilakukan. Dengan semangatnya menuju kedua Mall megah itu dengan harapan bisa menikmati semua pesona pesonanya, perjalanan kesana kami menghabiskan waktu lebih dari 1 jam, tibanya disana kami sempat berfikir jika kami sudah salah jalan namun berkat kemampuan kami (Tanya sana sini #hahahha) tibalah kami disana.
Central Park.

Memasuki gedung central park awalnya kami masih sangat memiliki semangat yang tinggi buktinya kami berani hingga lantai teratas dari Mall sebagai fasilitas dari para penghuni Appartment disana. Namun setelah turun dan keluar dari sana segera dengan terbirit birit kami mencari tempat untuk melemaskan kaki untungnya sudah tersedia disana (hah, syukurlah)
Karena tempat istirahat yang kurang enak (kami duduk didepan Exhaust AC #hahahah) akhirnya kami memutuskan menuju tempat kedua MTA. Berjalan layaknya bolang bolang kami tetap semangat dan sigap terpesona dengan hasil karya para bapak arsitektur yang mampu merancang semua ini dengan indah dan pada bapak bapak bangunan yang mampu mengerjakannya dengan detail.

Akhirnya tibalah kami didalam MTA, mungkin akibat refleks dari rangsangan sensor maka kami tak sanggup lagi untuk memutari Mall yang satu ini, kami malah bengong dan mulai ingin memahami suatu show pertarungan Games yang sedang ditampilkan saat itu, kira kira satu jam kami berdiri (tempat duduk semua sudah ludes) bosan dengan acara yang ditampilkan mulai dari kuis kuis yang cukup aneh hingga pertarungan games yang biasa saja (hahahha, mungkin gara gara lelah).

Selanjutnya kami mulai berusaha untuk memutar mutari MTA menuju tempat favorite saya pagelaran buku disebuah toko buku ternama dinegeri ini melihat lihat sekilas membaca baca sekilas dan mencoba mengingat ingat kembali beberapa buku yang masih dibutuhkan, akhirnya saya memutuskan menyerah dengan rasa pegal dikaki yang sudah tidak bisa kompromi lagi.

Akhirnya kami berusaha mencoba kembali, saya ingat di mall ini ada tempat favorite yang sering dikunjungi para remaja muda, ice skating. Karena belum pernah nongol disana akhirnya dengan analogi yang sok sokan membayangkan gumpalan es yang dibuat kami yakini bahwa lokasinya pasti akan ada pada tempat yang paling tinggi. (hahaha, tebakan kami benar) tiba disana kami cumah bengong betapa tidak harapan yang main hanya beberapa orang kini lapangan ini sudah menjadi lautan masa. Kami lupa jika hari itu adalah hari minggu. Hari liburan. L

Akhirnya kembali kami menyerah, kaki ini rasanya sudah tak tahan lagi. Kepala sudah tak bisa di pijat pijat lagi. Kaki pegal, kepala sakit. Aduh. Capek sekali.
Selama berangkat menuju kedua tempat ini kami hanya berdiri didalam busway kira kira 1,5 jam dan selama berputar putar mengelilingi kami sama sekali tidak duduk alias berdiri dari tadi, dan kini kami pulang menuju busway artinya kami akan berdiri kembali.
Namun tibanya diatas jembatan penyebrangan menuju halte busway, peristiwa itu terjadi. Kami melihat asap hitam yang sudah mengepul dan api yang berkobar kobar.

Ya allah, sebuah mobil terbakar. Mungkin karena rasa empaty yang terlalu tinggi. Kami memutuskan untuk turun kembali dan menyasikan kejadian itu sekitar setengah jam. Karena setelah setengah jam pemadam kebakaran tiba. Selama api belum dihentikan banyak para pengguna jalan merasa kesulitan untuk melintas didaerah peristiwa itu karena mobil yang terbakar tepat berada di tengah jalan. Tak banyak para pengguna jalan yang malah berhenti tepat disamping mobil yang tebakar, (adegan yang ekstrem) ada juga pengendara motor yang malah meniti trotoar jalan tempat pejalan kaki. (makin ekstrem).

Api padam, kepolisian datang, penoton bosan. Saatnya pulang. Tak terasa waktu menunjukan pukul 18.30 WIB akhirnya dengan perasaan yang kembali mengeluh karena kondisi kaki yang semakin parah dan kronis kami menuju jembatan penyebrangan untuk menuju kosan tercinta, rencananya mengambil busway langsung Harmoni. Dengan penuh sopan santun dan kemulian sang kasir berkata: 

Maaf mas, buswaynya lama..

Aduh kita lupa, jika busway bakal lama karena baru saja terjadi kebakaran dijalan menuju harmoni, akhirnya kami menuju halte kedua arah pluit, dan seperti biasa kami menunggu busway sambil beridir sekitar 10 menit dan jika busway tiba kami kembali berdiri selama perjalanan. Dan semua kejadian itu terus terulang sebanyak berapa transit kami lakukan.
Panjang dan sangat melelahkan. L

Akhirnya kami tiba dikosan tercinta tepat pada pukul 21.30 WIB. (hahahay)