Selamat Pagi (Selalu saya ucapkan walau kondisi malam)
Salam Sejahtera
Asalamualaikum Wr. Wb.
.: Ibu juga telah kembali
:.
Kepergian sang ayah membuat hubungan keluarga ini semakin
rumit dan sulit apalagi sang kakak adi semakin sulit untuk dihubungi bahkan
untuk kunjungan saja sang ibu harus mengalah untuk hadir masing masing rumah
anak sekedar melihat keberadaan sang anak dan cucu.
Kondisi keuangan pun semakin memburuk alhasil usaha sang ibu
semakin ambruk dan tak jelas namun tetap untuk bertahan. Adi pun mulai
mendekati untuk ujian Akhir namun sayang nampaknya adi terpaksa harus
menghentikan pendidikannya dimuara enim dan harus kembali keprabumulih dan
sekolah disana. Ia pun pindah di SMA 6 Prabumulih. Sekolah saya juga, dulu.
Dengan kondisi ujian yang semakin medekat.
Singkat cerita adipun lulus dari SMAnya. Adi pun tidak
muluk muluk untuk mengikuti tes masuk perguruan tinggi melainkan ia
berkeinginan untuk bekerja. Akhirnya ia memperoleh sebuah pekerjaan yang tepat
untuknya yang diperolehnya melalui seorang kenalan. sudah memiliki sebuah
pekerjaan menjadi seorang buruh di sebuah perusahaan swasta sebagai penghasil
minyak. Lulusan SMA dengan kondisi seperti ini sangat berat pekerjaannya. Ia
menjadi operator pemutar mata bor minyak. Berat dan keras sekali pekerjaannya.
Belum lagi lingkungan disana yang sangat tak cocok untuk seorang remaja
sepertinya mulai dari orang orang yang suka judi, main perempuan hingga kelahi
sungguh suasana yang sudah sangat akrab dengannya. Namun hal inilah yang
menjadikan adi saat ini. Adi yang kuat tak pernah mengeluh berani dibidang
segala hal.
Karena pekerjaan ini membuat hubungannya dengan sang ibu
semakin jauh saja beruntungnya dengan uang penghasilannya adi mampu membeli
handphone untuknya dan untuk sang ibu dirumah setidaknya komunikasi mereka tak
pernah terputus. Adi akan pulang jika pekerjaan sudah selesai biasanya ia sudah
mengatur semua jadwalnya setidaknya selama satu bulan ia berlibur satu minggu
untuk menghangatkan kembali hubungan dengan ibu. sudah sangat sering sang ibu
menyarankan kepada adi untuk segera mengakhiri pekerjaannya itu. Namun dengan
bijaknya di menjelaskan dan membuat sang ibu menjadi tenang.
Hari berlalu hari, saat itu tepatnya di bulan september dan
adi sudah satu bulan itu tidak kerja karena dengan alasan pesanan pekerjaan
belum ada yang datang, dan sudah 2 hari ini adi melihat sang ibu keluar masuk
kamar mandi dan menyatakan jika beliau sedang sakit. Akhirnya segala upaya
dilakukan untuk mengaobati sang ibu.
Malam itu, sang kakak yang dari palembang datang kerumah
namun tak beserta keluarga sengaja menjenguk sang ibu yang sedang sakit.
Sekitar pukul 9 malam waktunya istirahat. Sebelum istirahat tidur adi melihat
jelagat aneh dari sang ibu ketiga tempat tidur untuk kakak, adi dan sang ibu
disiapkan sedemikian rupa berseih indah dan bersih. Anehnya sang kakak sudah
menyatakan kalau dia takkan tidur dirumah dia tidur dirumah saudara sang ayah
yang jaraknya cukup jauh namun bisa ditempuh dengan jalan kaki. Adipun sudah
protes namun sang ibu dingin menghadapinya.
Sekitar pukul 3 malam mendekati shubuh sang ibu terbangun
dan menghidupkan lampu. Adi pun terbangun namun pura pura tak tahu. Adi melihat
sang ibu pergi kekamar mandi. Adi melihat ditempat tidur sang ibu begitu banyak
darah disana. Betapa terkejutnya adi suara itu. Suara suatu benda terjatuh dari
dalam sana. Adi memanggil manggil sang ibu namun tak ada jawaban. Akhirnya dia
mendobrak pintu dan melihat sang ibu terguling disana dengan kondisi hidung
yang mengeluarkan darah.
Adi langsung mengangkat sang ibu ketempat tidur sang ibu.
Adi mengecek kondisi ibu namun tak ada reaksi. Akhirnya ia memanggil sang kakak
yang berada dirumah saudara ayah. Dan ijin menggunakan mobil membawa sang ibu
kerumah sakit, sayangnya mobil tidak ditemukan. Akhirnya adi kembali memutar
otaknya bahwa jika ajal ibu memang telah tiba apapun yang dilakukan akan terasa
sia sia. Ia kembali kerumah dengan saudara yang lain. Ternyata benar ibu memang
telah dipanggil yang mahakuasa. Segala kenangan adi kembali saat itu juga
ketika sang ibu memebrikan semua perhiasaanya pada adi, menyuruh adi menyimpan
semua surat tanah ketempat yang lebih aman dan tak diketahui kakak kakaknya,
hingga tutur kata sang ibu bahwa sang kakaknya tak kan pernah kerumah mereka
hingga ajal ibu datang dan mereka akan kerumah menanyakan warisan harta.
Sungguh tak terbanyangkan perasaan adi saat itu.
ya allah yg tabah buat (adi)
BalasHapus:'(
harus menghadapi hal sperti ini . .
stelah ayah,ibu pun kembali pada NYA..
Amin ya allah.
Hapusbukan hanya itu sis. kesedihan yang dialaminya. :(