Selamat Pagi (Selalu saya ucapkan walau kondisi malam)
Salam Sejahtera
Asalamualaikum Wr. Wb.
.: Awal Segalanya :.
Ketiga saudara Adi sudah berkeluarga,
kakak pertama (seorang perempuan) menikah dengan seorang
pembela pertahanan negeri ini dan sudah dikaruniai 3 orang anak yang masih sangat kecil dan dia
mengikut dengan suami yang bekerja (Dinas) di M.Enim,
kakak kedua (Seorang laki-laki) baru saja menikah dan belum
mendapatkan keturunan dan menetap diprabumulih juga, beliau bekerja sebagai
supir sedang sang istri adalah ibu rumah tangga mereka juga memiliki sebuah
usaha kecil (warung),
selanjutnya kakak ketiga (Seorang perempuan) menikah dengan
seorang lelaki guru yang sudah cukup mapan dan menetap dipalembang, saat ini
sudah memiliki 2 orang keturunan yang juga masih sangat kecil dan belia
karena kesibukan keluarga dan jarak yang sangat jauh
diantara keluarga ini, akhirnya keluarga ini sangat jarang untuk berkumpul dan
komunikasipun sangat terlihat jelas kekurangannya, dalam rangka silahturahmi
pada acara hari raya islam pun (idul fitri dan idul adha) mereka sangat sulit
untuk melakukan kumpul dalam kebersamaan-kebersamaan yang menyatukan mereka dan
untuk komunikasi sendiri mereka sangat sulit untuk melakukan karena pada
kondisi ini harga alat komunikasi handphone (Hp) masih sangat dianggap mahal.
Sebenarnya kedua orangtua Adi sudah sangat menyadari hal
itu, namun karena kondisi keluarga yang dalam keadaan jarak yang sangat jauh,
dan melakukan komunikasi via media massa pun yang sungguh tidak memungkinkan
akhirnya mereka hanya bisa diam dan selalu berdoa supaya segala pikiran negatif
yang ada dalam diri ini hanya sekedar pikiran yang hanya merindukan belaian
semua anaknya. Jujur perasaan sang orangtua menghawatirkan kondisi anak anaknya
disana. Itu saja.
Tahun demi Tahun berlalu hubungan keluarga semakin
bermasalah dan semakin jauh saja jarak antara semuanya karena kesibukan dan
kegiatan masing masing keluarga sedang adi yang sangat masih belum mengerti
dengan kondisi kondisi seperti ini hanya bisa mendengar keluh kesah dari ayah
dan ibunya. Adi hanya diam.
Bersambung di part 3
Tidak ada komentar