Selamat Pagi (Selalu saya ucapkan walau kondisi malam)
Salam Sejahtera
Asalamualaikum Wr. Wb.
.: Adi (Nama disamarkan) :.
Sebuah cerita dari sang Sahabat
Kali ini, saya bingung ingin membuat alur cerita saya
menjadi semenarik seperti biasanya, membuat tulisan saya dengan gerakan tangan
yang cepat dan hanya dalam waktu kurang lebih satu jam saja, karena cerita ini
merupakan sebuah sharing dari seorang sahabat walaupun pertemuan saya dengannya
baru pertama kali ini dana hanya terjadi sekitar pukul 15.45 WIB tadi hingga
pukul 18.00 WIB.
Awalnya kedatangannya hanyalah sedang menjemput seorang
temannya yang juga adalah sahabat lama saya yang tak jumpa namanya Mar (nama
disamarkan) yang sedang melihat titipannya kepada saya setelah kepulangan saya
dari jakarta perbincangan pun dimulai sebut saja beliau dengan panggilan Adi
(Nama disamarkan)
Kejadian sharing ini terjadi karena dari pancingan sang mak
(ibu saya) kepadanya mengenai silsilah keluarganya, kondisi saat perbincangan
ini terjadi sangatlah kondusif dan saya baru saja menyelesaikan makan saya,
saat itu ada abak (ayah saya), mak. Mar dan Adi, sayangnya sang sahabat saya
mar malah mendahulu pergi jalan jalan menuju taman kota pusat pemerintahan di
kota saya prabumulih
Namun nampaknya berdasarkan keputusan yang akan saya ambil
pada malam ini, saya tidak akan bercerita sesuai plot pembicaraan kami
melainkan menjadikannya sebagai sebuah cerita fiktif namun tetap terinspirasi dari adi yang akan menggambarkan
beberapa hasil yang saya peroleh selama obrolan itu terjadi
Namanya adalah Adi (nama disamarkan), ia adalah anak ke 4
dari pasangan ibu dan bapak joni (nama disamarkan) , umurnya saat ini delapan
belas tahun dan ia baru saja menyelesaikan kegiatan belajar nya (Tingkat
menengah Atas baca: SMA) dan kini ia bekerja sebagai buruh tani sekaligus buruh
perusahan pengebor minyak bumi
Pada saat itu Adi baru saja menyelesaikan kegiatan belajar
mengajarnya di SMAN 6 Prabumulih (satu SMA dengan saya), ia adalah pindahan
dari salah satu SMA di kabupaten M.Enim pada kelas 11 dengan alasan lebih dekat
dengan orangtua yang menjadi wiraswasta (buka warung serba ada), maklum selama
SLTP adi sudah harus berpisah dengan kedua orangtuanya yang berada di
prabumulih sedang ia berada di M.Enim bersama keluarga yang disana
Bersambung di part 2
Tidak ada komentar