Novel : Adi, Sosok Inspirasi dan Motivasi Dunia. Part 2

Selamat Pagi (Selalu saya ucapkan walau kondisi malam)
Salam Sejahtera
Asalamualaikum Wr. Wb.


.: Awal Segalanya :.

Ketiga saudara Adi sudah berkeluarga,

kakak pertama (seorang perempuan) menikah dengan seorang pembela pertahanan negeri ini dan sudah dikaruniai  3 orang anak yang masih sangat kecil dan dia mengikut dengan suami yang bekerja (Dinas) di M.Enim,

kakak kedua (Seorang laki-laki) baru saja menikah dan belum mendapatkan keturunan dan menetap diprabumulih juga, beliau bekerja sebagai supir sedang sang istri adalah ibu rumah tangga mereka juga memiliki sebuah usaha kecil (warung),

selanjutnya kakak ketiga (Seorang perempuan) menikah dengan seorang lelaki guru yang sudah cukup mapan dan menetap dipalembang, saat ini sudah memiliki 2 orang keturunan yang juga masih sangat kecil dan belia

karena kesibukan keluarga dan jarak yang sangat jauh diantara keluarga ini, akhirnya keluarga ini sangat jarang untuk berkumpul dan komunikasipun sangat terlihat jelas kekurangannya, dalam rangka silahturahmi pada acara hari raya islam pun (idul fitri dan idul adha) mereka sangat sulit untuk melakukan kumpul dalam kebersamaan-kebersamaan yang menyatukan mereka dan untuk komunikasi sendiri mereka sangat sulit untuk melakukan karena pada kondisi ini harga alat komunikasi handphone (Hp) masih sangat dianggap mahal.
Sebenarnya kedua orangtua Adi sudah sangat menyadari hal itu, namun karena kondisi keluarga yang dalam keadaan jarak yang sangat jauh, dan melakukan komunikasi via media massa pun yang sungguh tidak memungkinkan akhirnya mereka hanya bisa diam dan selalu berdoa supaya segala pikiran negatif yang ada dalam diri ini hanya sekedar pikiran yang hanya merindukan belaian semua anaknya. Jujur perasaan sang orangtua menghawatirkan kondisi anak anaknya disana. Itu saja.

Tahun demi Tahun berlalu hubungan keluarga semakin bermasalah dan semakin jauh saja jarak antara semuanya karena kesibukan dan kegiatan masing masing keluarga sedang adi yang sangat masih belum mengerti dengan kondisi kondisi seperti ini hanya bisa mendengar keluh kesah dari ayah dan ibunya. Adi hanya diam.  

Bersambung di part 3

Tidak ada komentar

Leave a Reply

Terimakasih atas kunjungannya. SIlahkan berikan komentar. :)