Religius: Berapa lama waktumu untuk Dia?

Selamat Pagi (Selalu saya ucapkan walau kondisi malam)
Salam Sejahtera
Asalamualaikum Wr. Wb.

Shubuh ini sempat kepikiran dengan kegiatan tadi malam.
Bangun jam 2 malam hanya buat nonton pertandingan sepak bola. terus waktu azan shubuh datang ngantuk menyerang, sempat niat gak shalat shubuh di masjid namun alhamdulilah masih shalat juga.

jam 2 malam, bukannya waktu yang pas buat menenangkan diri berbicara pada allah mengenai semua kehidupan yang telah dijalani ini, berbicara dengan allah tenatang semua cita cita dan keinginan, tapi saya malah nonton sepak bola.

apa yang saya peroleh tadi malam dengan menonton sepak bola itu saya? sampai saat ini saya masih mencarinya, namun sulit untuk membenarkannya.
masyaallah. benar benar lupa tentang ajaran orang tua dulu. umur boleh dewasa tapi pikiran semakin kesini semakin tak terarah. yang ada hanya senang senang, nonton televisi, facebookan, twitteran dan masih banyak lagi semua teknologi saat ini, saya fungsikan sebagai apa ya semua alat itu.

mulai mengerut keningku : pernahkah saya bangun bareng buat shalat tahajud secara jamaah ? pernah tapi terpaksa dan itu bisa dihitung, tapi kalo buat nonton bola sudah tak tahu lagi frekuensinya seperti apa.
allah menciptakan otak kita untuk berfikir bagaimana caranya menikmati semua karunia yang telah ia ciptakan bukan untuk memebrikan kenikmatan pada hawa nafsu belaka.

coba hitung waktu kita untuk mendekatkan diri dengan allah sudah sebandingkah dengan waktu yang kita gunakan untuk memenuhi hasrat nafsu duniawi ini. sangat jauh ternyata.

mari berpikir:
seandainya pola itu tak pernah dihilangkan maka saat ini saya akan melakukan semua tindakan hanya karena berharap anugerah dan kasih sayang allah, tapi kebanyakan dari aktivitas saya bukan karena Dia.
seperti sebuah pola yang wajib kita jalani, padahal tak ada kewajiban, yang ada hanya pilihan, kita memilih untuk bersyukur  menikmati semua anugerah dan karunianya atau malah kufur (lupakan untuk bersyukur) tapi terus memuaskan hawa nafsu.

Penuh sesak pikiran saya saat ini, semoga ada hikmah yang dapat saya petik.
dan aallah selalu memberikan hidayah-Nya pada kita semua, amin.

Tidak ada komentar

Leave a Reply

Terimakasih atas kunjungannya. SIlahkan berikan komentar. :)