Salam Sejahtera
Asalamualaikum Wr. Wb.
Kata kata inilah yang terus terngiang hari ini, semenjak kehadiran saya di salah satu Universitas terhormat dinegeri ini. Universitas Indonesia, depok. Sungguh aura yang dimunculkan oleh universitas ini membuat mata saya yang baru saja turun dari kereta tepat di statsiunnya tak berhenti memendang kesana dan kemari.
Sebuah kesibukan para generasi penerus yang sangat jauh dari aroma hiburan ataupun hiruk pikuk kesibukan di jakarta. Para pejalan yang begitu dihormati dengan trotoarnya yang besar, pengendara mobil yang sopan yang selalu mendahulukan penyebrang.
Sesampainya diseberang. saya dan rekan rekan bertanya pada bapak bapak pengaman yang sedang duduk duduk menikmati sejuknya universitas ini penuh dengan rindangan pohon nan hijau. Dengan penuh keantusiasan dan rasa menghargai dia menunujukan arah kemana saya dan rekan rekan harus menuju. Naik bus jurusan Politeknik. Begitu jawabnya.
Akhirnya kembali saya dan rekan rekan menuju halte bus yang dimaksud. Belum sempat satu menit saya duduk di salah satu halte bus disana saya sudah disapa salah satu mahasiswa disana, dan menanyakan arah tujuan saya, lalu obrolan pun mulai terjadi, namun tidak terjadi cukup lama karena dia hanya sebatas bertanya dan kembali duduk manis ditempatnya.
Ada juga mahasiswa dengan perawakan yang agak besar berbaju warna ungu bertanya kepada saya gedung sekretariatan mapala namun karena saya juga tidak mengetahui akhirnya saya saran kan ia untuk betanya juga kepada pak pengamanan tempat saya bertanya tadi.
Satu bus lewat, namun bus ini bukan bus yang akan kami tumpangi. Bus tersebut kelihatannya enak untuk ditunggangi dengan konsep tempat duduk yang mirip dengan busway (berhadapan antara tempat duduk kiri dan kanan, dengan kondisi tengah yang sengaja kosong untuk penumpang yang berdiri jika tempat duduk habis) dan kondisi bus yang nampaknya prima dan lembut serta pelan pergerakannya selain itu juga dia memiliki AC didalamnya jadi suhu didalam bus bisa diatur sesuai dengan kondisi suhu yang ada.
Berkaitan dengan bus tersebut saya lupa satu kata yang keluar dari dari bapak pengaman bahwa busnya Gratisan. Hmm (saya semakin menggelanggelangkan kepala) ini yang disebut dengan pelayanan sempurna. 15 menit kemudian saya sudah sangat sering melihat bus ini mondar mandir mengantar dan menjempu siapa saja yang ingin menunggangi nya. Saya melirik kembali mebaca sebuah tulisan disana :
Let use public tranportation ..... (untuk kata selanjutnya saya lupa)
Jika ajakan dengan kata seperti ini, melihat kondisi bus nya dan fasilitas serta pelayanannya saya bisa pastikan akan lebih banyak yang akan menggunakan bus ini ketimbang menggunakan kendaraan pribadinya.
Ini adalah salah satu program pemerintah jakarta, namun sayangnya beberapa unsur yang ada pada bus Univesrsitas Indonesia tidak mereka miliki dalam pencanangan tersebut nampaknya mereka harus melakukan studi banding di universitas ini. (ya kah ??). bagaimana tidak begitu banyak kejadian didalam kendaraan umum yang ada dijakarta membuat resah penggunanya seperti pelecehan seksual, pemerkosaan (maaf), hingga desak desakan tak kalah serunya antrian BLT atau Beras murah itu. Hmm bikin nafas mau berhenti. Jauh pikiran saya melayang. Tiba tiba renungan saya melayang dengan tiba tiba.
Bus politeknik pun tiba, namun sayangnya bus ini sangat berbeda dengan bus sebelumnya, bus ini tidak berisikan kursi sama sekali kecuali dibagian belakang dan untuk sang supir namun pikiran saya kembali positif karena ini khusus politeknik dan mereka sering mengguanakan alat alat yang besar saya yakin kan jika bus ini digunakan untuk membawa peralatan peralatan itu buktinya sesampainya di tujuan saya Gedung A. Saya melihat ada banyak bus yang memilki tempat duduk namun yang ini lebih mirip dengan bus metro mini yang pernah saya tumpangi di jakarta.
Sekian
Semoga menginspirasi.
Tidak ada komentar